Mediajustitia.com: Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menggelar rapat secara tertutup bersama timses tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Rapat yang membahas terkait debat menghasilkan sejumlah kesepakatan pada Rabu, (6/12/2023).
Rapat dihadiri oleh perwakilan ketiga paslon. Rapat tertutup itu digelar di gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, pukul 15.00 WIB.
Rapat dihadiri oleh perwakilan Timnas AMIN yaitu Co-Kapten Timnas AMIN Nihayatul Wafiroh dan Direktur Eksekutif Timnas AMIN, Zuhad Aji. Kemudian, perwakilan TKN Prabowo-Gibran yakni Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Burhanuddin Abdullah dan Ferry Latuhihin.
Kemudian, perwakilan TPN Ganjar-Mahfud yang terlihat yakni Wakil Sekretaris TPN Hotasi Nababan, Direktur Muda Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud Reyhan Noor, Andrianto S, Candra, Lisa Elfina.
Rapat ini menghasilkan beberapa kesepakatan sebagai berikut:
Format Debat
Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan jumlah debat yang akan dilakukan terdiri atas 3 kali debat capres dan 2 kali debat cawapres.
Nantinya debat pertama akan diisi oleh ketiga capres. Selanjutnya, debat kedua untuk pihak cawapres.
Kemudian, debat ketiga merupakan debat untuk capres. Lalu, debat keempat merupakan debat untuk cawapres dan debat terakhir untuk capres.
Saling Mendampingi
Keduanya baik capres maupun cawapres harus hadir di setiap sesi debat. Hasyim menjelaskan kehadiran tersebut bersifat mendampingi.
“Namanya didampingi kan ya di sebelahnya kan,” kata Hasyim kepada wartawan usai rapat bareng timses ketiga paslon capres-cawapres di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/12).
Hasyim mengatakan pasangan capres-cawapres juga akan naik ke atas panggung mendampingi pasangannya saat debat. Dia mengatakan saat debat capres maka hanya capres yang akan bicara, dan begitupun saat pelaksanaan debat cawapres hanya cawapres yang akan berbicara.
“Intinya yang bicara boleh dikatakan, sepenuhnya, kalau debat capres, ya sepenuhnya capres. Kalau cawapres, sepenuhnya cawapres,” ujarnya.
“Oh tidak, kesempatannya kan seperti saya bilang tadi sepenuhnya jadi porsi debat capres ya capres, debat cawapres ya cawapres. Kalau yang bicara cawapres, yang capresnya mendampingi. Kalau bicara cawapres, capresnya mendampingi. Tapi kan yang bicara sebagaimana kesempatan bicaranya kan capres-cawapres sudah ada pembagiannya sudah ada 1-5 kan,” tambahnya.
Jumlah Timses Paslon maksimal 50 orang
Kesepakatan lainnya yakni berkaitan dengan jumlah timses paslon yang boleh turut menghadiri debat di lokasi. Nantinya setiap sesi debat, KPU hanya memperbolehkan 50 orang dari timses masing-masing paslon.
“Yang berikutnya, topik kelima yang jadi bahan pembicaraan adalah masing-masing tim pasangan calon akan diberikan kesempatan untuk tim yang hadir itu maksimal adalah 50 orang,” kata Hasyim.
5 Tema Debat
Kemudian, Hasyim juga membeberkan terkait tema debat yang sudah disampaikan kepada para paslon. Dia menyebut debat pertama untuk capres akan mengusung tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi hingga penguatan demokrasi.
“Untuk topik debat atau tema debat. Debat pertama yang akan menjadi porsinya capres untuk berdebat itu temanya meliputi pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik dan kerukunan warga,” kata Hasyim.
Hasyim mengatakan debat kedua merupakan debat untuk cawapres dengan tema ekonomi hingga APBN dan APBD. “Debat kedua yang menjadi porsinya cawapres untuk berdebat temanya adalah ekonomi, baik itu ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN, APBD, infrastruktur dan perkotaan,” imbuhnya.
Selanjutnya, debat ketiga merupakan debat untuk capres dengan tema terkait pertahanan, keamanan hingga geopolitik. Lalu, debat keempat merupakan debat untuk cawapres dengan tema sumber daya alam hingga lingkungan hidup. Dan terakhir, kata Hasyim, merupakan debat untuk capres dengan tema kesejahteraan sosial, kebudayaan hingga teknologi informasi.
“Debat keempat yang akan menjadi porsinya cawapres temanya adalah pembangunan berkelanjutan, kemudian sumber daya alam, lingkungan hidup, enegi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa,” kata Hasyim.
“Kemudian, topik terakhir, tema debat terakhir menjadi porsinya debat capres meliputi kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia da juga inklusi,” lanjutnya.
Tak Ada Usul Debat Bahasa Inggris
Sementara itu, Hasyim memastikan tidak ada usulan debat menggunakan bahasa Inggris saat rapat berlangsung. Namun, Hasyim mempersilakan jika saat debat pasangan capres-cawapres menggunakan Bahasa Inggris.
“Nggak ada yang mengusulkan itu (debat pakai bahasa Inggris),” kata Hasyim.
“Kalau mau jawab pakai Bahasa Inggris juga boleh. Tapi, kan rakyat kita bahasanya Bahasa Indonesia,” sambung dia.
Artikel ini telah terbit di detik.com