Misteri Hacker ‘Bjorka’ Diduga Bocorkan Dokumen Rahasia Presiden RI, Pemerintah Dibuat Ketar-Ketir!

11 September 2022 | 57
hacker / ilustrasi / panda security

MediaJustitia.com: Dunia internet saat ini dihebohkan dengan dugaan bahwa situs Kementerian Komunikasi Informasi dan Informatika (Kominfo) diretas oleh hacker yang membuat pemerintah Indonesia mulai ketar-ketir.

Bjorka, hacker yang dimaksud bahkan juga mengklaim telah mengakses dokumen rahasia milik Badan Intelejen Negara (BIN) yang dikirimkan ke Presiden Jokowi.

Nama ‘Bjorka’ muncul terkait peretasan data dari Indonesia sejak Agustus lalu. Kemunculannya, termasuk pernyataan-pernyataannya, diketahui lewat situs forum breached.to. Selebihnya, sosoknya tentu saja misterius.

Mengutip Detik.com, Bjorka mengatakan, dirinya telah menjual sebanyak 105 juta data milik warga negara Indonesia (WNI) yang berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia juga mengklaim telah mempunyai 1,3 miliar data registrasi SIM card prabayar Indonesia, yang terdiri atas NIK, nomor telepon, operator seluler, hingga tanggal registrasi.

Diketahui, usai membocorkan data Menkominfo Johnny G Plate, Bjorka juga mengancam membobol data MyPertamina hingga mengklaim telah membocorkan dokumen rahasia Presiden RI Joko Widodo.

“The next leak will come from the president of Indonesia (kebocoran selanjutnya akan datang dari Presiden Indonesia),” dikutip dari akun Twitter Dark Tracer. Tetapi dokumen rahasia yang dimaksud belum bisa dipastikan apakah milik Presiden Jokowi atau Presiden RI lainnya.

Namun, kebocoran dokumen atau surat-surat dari BIN untuk Presiden dibantah oleh Juru bicara BIN, Wawan Hari Purwanto. Beliau menyatakan hal tersebut adalah kabar bohong (hoax).

“Hoax itu, dokumen BIN aman terkendali, terenkripsi secara berlapis, dan semua dokumen pakai samaran,” jelas Wawan,

Wawan menegaskan surat untuk Presiden juga diberi pengaman khusus. “Apalagi jika itu surat atau dokumen ke Presiden, selalu dilakukan melalui kripto (sandi), dan kripto setiap saat diubah. Jadi dokumen BIN ke Presiden tidak bocor,” tegasnya.

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Kepala Sekretariat Kepresidenan RI Heru Budi Hartono. Heru menegaskan tangkapan layar yang ditampilkan Bjorka adalah bohong belaka. Tak ada surat atau dokumen negara yang bocor di internet.

“Perlu saya tegaskan adalah itu sudah melanggar hukum UU ITE. Saya rasa pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya,” kata Heru sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (10/9).

Sebuah percakapan di forum situs Breach menyiratkan jika Bjorka sengaja melakukannya, terutama di akhir pekan. Tujuannya untuk membuat pemerintah tidak bisa libur di akhir pekan.

Hal itu terlihat saat Bjorka membalas salah satu komentar user. “Congratulation! this sure wake up them this night (Selamat! Ini bakal bikin mereka melek nanti malam),” ungkap user tersebut.

Bjorka lalu membalas dengan jawaban demikian. “Yeah that’s my goal so they can’t have a vacation on the weekend (Ya, memang itu tujuannya supaya mereka nggak bisa liburan akhir pekan).”

Seperti yang diketahui, Bjorka juga dikabarkan telah meretas 1,3 miliar data pendaftaran SIM card milik masyarakat Indonesia. Tak hanya itu, Bjorka juga melakukan aksi lainnya, seperti membocorkan data Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate. Bjorka diduga men-doxing Menkominfo.

Hal itu ia lakukan ketika Johnny G Plate sedang berulang tahun. Awalnya, Bjorka menulis ucapan selamat ulang tahun di grup Telegram Bjorkanism. “Happy Birthday,” seperti dikutip detikcom, Sabtu (10/9/2022).

Kemudian, Bjorka melampirkan sejumlah data pribadi yang diduga milik Johnny. Mulai dari NIK, nomor Kartu Keluarga, alamat, nomor telepon, nama anggota keluarga, hingga ID vaksin.

Artikel ini telah terbit di cnbcindonesia.com.

banner-square

Pilih Kategori Artikel yang Anda Minati

View Results

Loading ... Loading ...