Program Internasional AAI : SIAC dan AAI bahas Peluang Kerjasama Pengembangan Arbitrase

9 June 2023 | 22

MediaJustitia.com: Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Advokat Indonesia (DPP AAI) pimpinan Arman Hanis, S.H. mengundang Singapore International Arbitration Centre (SIAC) berkunjung sekaligus berdiskusi singkat perihal forum arbitrase serta rencana kolaborasi di Sekretariat DPP AAI pada Kamis, (08/06/2023).

Diketahui, ini merupakan pertemuan perdana antara DPP AAI dengan SIAC yang juga diharapkan dapat menjembatani berbagai macam program AAI untuk ke depannya. Hal ini dibenarkan oleh Ketua Bidang Luar Negeri DPP AAI Windri Marieta Ayuningtyas.

“Sebenarnya kedatangan SIAC tadi itu dalam rangka silaturahmi, karena memang ini juga pertama kalinya bertemu dengan AAI, juga menjembatani kedepannya untuk berbagai macam program jadi bisa berkolaborasi dengan SIAC,” ujarnya.

Sebagai informasi tambahan, SIAC merupakan salah satu lembaga arbitrase internasional yang didirikan sejak tahun 1991 dan memiliki track record yang sangat baik.

Dalam pertemuan ini, perwakilan dari SIAC yang hadir di antaranya adalah Gloria Lim (Chief Excecutive Officer), Sherly Gunawan (Deputy Counsel), Mah Sue Ann (Senior Manager Legal, Strategy & Development).

Pemberian Cinderamata oleh SIAC kepada DPP AAI

Sekretaris Jenderal DPP AAI Boby R. Manalu menambahkan, pertemuan dengan SIAC ini juga merupakan bagian dari program AAI yang di mana dalam rakernas AAI terdapat program internasional.

“SIAC kan nomor satu di Asia Pasific, nomor dua di dunia, kita harus belajar banyak dari mereka, kalo kita punya kolaborasi dan teamwork dengan mereka kan bagus juga buat Indonesia,” kata Boby saat wawancara bersama awak media.

Berpendapat sama, Wakil Ketua Bidang Luar Negeri DPP AAI, Ellrico P. Situmorang mengatakan hal serupa. Menurut Ellrico, pada dasarnya, pertemuan ini dapat menjadi kesadaran bagi AAI untuk masuk ke dalam radar SIAC.

“Mereka kesini kan untuk silaturahmi, juga mungkin buat kita, AAI ada awareness bahwa kita masuk dalam radarnya SIAC. Kita ga tahu program mereka kedepannya, paling tidak saat mereka melihat Indonesia, ada AAI, jadi nanti kalau kita mau ngasih edukasi apapun yang berkaitan dengan arbitrase, kita punya source yang bisa kita ajak kerjasama dalam mengembangkan arbitrase,” tambahnya.

Pertemuan ini juga merupakan salah satu perwujudan dari AAI untuk anggota-anggota AAI agar dapat meningkatkan capacity building para anggota yang memang memiliki keinginan untuk mengenal lebih jauh serta pemahaman yang lebih luas mengenai terkait arbitrase.

Salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan ini ialah mengenai latar belakang arbiter. Menurut Ellrico, berbicara soal arbitrase biasanya dispute yang dihadapi harus spesifik. Maka lebih baik yang menjadi arbiternya adalah orang-orang yang memang kesehariannya sudah paham dengan bidang itu.

Dalam kesempatan yang sama, Boby menganalogikan hal ini seperti dokter umum yang paham akan segala macam penyakit, sedangkan dokter spesialis saraf tentu akan memahami isunya apa, itu yang diharapkan dari arbiter-arbiter ini.

“Sebelumnya kan kalau ada kasus tertentu misalnya kasus crypto currency, belum tentu ada yang paham. Makanya kita butuh arbiter-arbiter yang tidak hanya sebatas berlatar belakang hukum, bisa juga enginer, dan lain-lain,” kata Boby.

Selain itu, Windri mengatakan tidak menutup kemungkinan hanya terhadap orang-orang yang di listed saja yang boleh menjadi arbiter, tetapi orang yang non listed juga dapat menjadi arbiter selama memenuhi syarat dan disetujui para pihak.

“Ini jadi salah satu kabar gembira juga untuk disputing parties ga perlu khawatir walaupun listed arbiternya Indonesia mungkin tidak seberapa, tapi selalu dibolehkan untuk memilih yang non listed kalau disetujui oleh para pihak, dan ini juga sebenarnya menjadi kesempatan buat anggota AAI yang mau berkecimpung sebagai arbiter yang listed di SIAC juga mereka bilang silakan, selama memenuhi persyaratan bisa saja,” tegas Windri.

Sebagai penutup, Boby berharap dapat segera ada kerjasama untuk pelatihan, training, maupun conference bersama dengan SIAC.

“Mereka Oktober ini ada di Indonesia kan, ya paling tadi kapan yang bisa kita kerjasamakan sesegera mungkin, karena ini kan forum yang sangat mahal dan sangat bagus untuk lawyer jadi tidak ada salahnya AAI itu dekat dengan mereka,” ujar Boby.

banner-square

Pilih Kategori Artikel yang Anda Minati

View Results

Loading ... Loading ...