Terpilih Sebagai Direktur, Citra Berharap Masyarakat Tidak Ragu Ke LBH Jakarta

24 November 2022 | 695

MediaJustitia.com: Berawal dari problematika “triple minority”, ketidakadilan yang dialami, hingga akhirnya memutuskan untuk turut andil dalam mencari keadilan melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Citra Referandum terpilih sebagai Direktur LBH Jakarta periode 2022-2026.

Sebagai informasi, LBH Jakarta didirikan atas gagasan yang disampaikan pada Kongres Persatuan Advokat Indonesia (Peradin) ke III tahun 1969 oleh Adnan Buyung Nasution, dan resmi ditetapkan pada 28 Oktober 1970.

Citra mengatakan, didukung oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta Ali Sadikin saat itu, didirikannya LBH Jakarta ini bertujuan untuk memberikan bantuan hukum bagi orang-orang yang tidak mampu dalam memperjuangkan hak-haknya.

Terutama rakyat miskin yang digusur, dipinggirkan, di PHK, dan pelanggaran atas hak-hak asasi manusia pada umumnya.

Tak hanya itu, pembentukan LBH Jakarta ini juga dimaksudkan agar sekaligus berfungsi sebagai lembaga kritik pemerintah DKI Jakarta.

Bergabung sejak tahun 2015 dan melanjutkan pendidikan sistem kaderisasi LBH, Citra mengikuti kiprahnya LBH Jakarta melalui media.

Citra mengakui, terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja tentu membuat dirinya sering mengalami ketidakadilan. Tak hanya itu, stigma masyarakat mengenai minoritas gender, agama, dan suku membuat Citra menghadapi situasi yang tidak sama dengan orang lain.

Triple minority, saya perempuan, saya kristen, dan sukunya batak, jadi itu tadi membuat situasi ketidakadilan itu sangat lekat sekali gitu di saya,” kata Citra saat wawancara bersama tim Media Justitia di gedung LBH Jakarta (23/10).

Selain itu, Menurut Citra, yang membuatnya termotivasi untuk bergabung dengan LBH Jakarta ini adalah bagaimana caranya untuk bisa banyak belajar dari masyarakat yang juga turut mencari keadilan.

“Yang jadi motivasi saya adalah, bagaimana caranya saya belajar banyak dari masyarakat, karena ketika kita berelasi langsung dengan pencari keadilan yang datang ke LBH Jakarta itu yang menjadi sumbangsih paling besar yang membentuk diri orang-orang di LBH Jakarta termasuk juga saya, untuk bersama-sama melakukan perubahan,” pungkasnya.

Berbeda dengan kantor hukum dan organisasi bantuan hukum pada umumnya, Citra menuturkan, LBH Jakarta tidak hanya sebatas menangani kasus saja, tetapi juga menyelesaikan akar dari masalahnya.

“Kami paham bahwa situasi yang dialami masyarakat tentu ada ketimpangan sturktur di sana, ketimpangan struktur itu antara negara, warga negara atau mungkin di dalam negara ada kelompok yang mayoritas (mendominasi) sehingga kemudian ada beberapa kelompok yang diminoritasin, sulit juga untuk mendapat hak yang setara,” jelas Citra.

Berdasarkan data 5 (lima) tahun terakhir, LBH Jakarta menangani sebanyak 5759 kasus yakni dalam rentang tahun 2017-2021. Mulai dari isu miskin kota, penggusuran paksa, kesehatan, lingkungan, perburuhan, perempuan, anak, adat, korupsi, agama, dan masih banyak lagi.

Perlu diketahui, terdapat alur pengaduan untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan secara gratis di LBH Jakarta ini yang mungkin masih banyak belum diketahui oleh masyarakat awam.

“Dia mendaftar dulu, lalu nanti ada resepsionis yang menerima, lalu kemudian nanti ada pengacara piket yang akan menerima, kronologinya diterima, didengarkan langsung, terus harapannya apa, lalu kita akan memberikan saran hukum. Ini semua kami tersimpan dalam suatu sistem yang terkoneksi dengan internet. Selanjutnya bisa tiga hal, konsultasi lanjutan, referal, kemudian melalui mekanisme rapat kasus dengan harus adanya legal memo, selanjutnya baru kita putuskan bisa didampingin ataupun tidak,” jelas Citra soal alur pengaduan ke LBH Jakarta.

Dengan terpilihnya menjadi Direktur LBH Jakarta, Citra menuturkan gagasan yang akan dibawa selama 4 (empat) tahun kedepan adalah bagaimana caranya LBH bukan menjadi poros, melainkan menjadi fasilitator yang menggerakkan, dan melawan oligarki.

“LBH Jakarta bukan menjadi poros, tapi menjadi gerakan seperti roda yang akan terus berputar dalam menjalankan fungsinya untuk tujuan bersama,” tukasnya.

Dengan LBH Jakarta yang sampai saat ini masih konsisten untuk membela hak-hak dari masyarakat yang tertindas dengan berbagai jenis pelanggaran haknya, Citra berharap untuk masyarakat agar tidak ragu datang ke LBH Jakarta dan berjuang bersama untuk mendapatkan keadilan, sehingga gerakan bantuan hukum struktural itu menjadi lebih luas.

banner-square

Pilih Kategori Artikel yang Anda Minati

View Results

Loading ... Loading ...