Berbeda dengan Polda Jawa Barat, Keluarga Yakin Ada Unsur Kesengajaan dan Perencanaan Pada Kasus Tewasnya Bripda ID

3 August 2023 | 3
Keluarga Bripda ID saat menghadiri gelar perkara (foto: Viva)

MediaJustitia.com: Polda Jawa Barat mengungkapkan tertembaknya Bripda ID oleh rekannya Bripda IM karena adanya unsur kelalaian. Orang tua (Ortu) Bripda ID mengaku kecewa dengan pernyataan tersebut dan yakin adanya unsur kesengajaan dan perencanaan.

“Kami tegaskan, kami tetap bersikukuh karena unsur kesengajaan dan perencanaan, karena sudah sangat jelas melalui gelar kemarin ada yang tidak bisa dibantah bahwa nyata adanya senpi tersebut sudah disiapkan dan dalam keadaan siap tembak, kemudian pelaku IM yang meminta korban ID melalui telepon milik saksi AN dengan nada kasar ‘sini kau’,” kata kuasa hukum keluarga Bripda ID, Jajang, kepada wartawan, Rabu (2/8/2023).

Jajang menyampaikan pihak keluarga menahan diri tak langsung menungkapkan hal tersebut di Polres Bogor Kemarin. Hal tersebut dikarenakan situasi saat itu tidak kondusif.

“Dan sebetulnya kami pihak keluarga dan kuasa hukum memang belum mau menyampaikan semua tadi malam, karena kondisi tidak kondusif,” katanya.

Sebelumnya telah dilakukan gelar perkara yang turut menghadirkan keluarga Bripda ID. Diketahui, gelar perkaranya dilakukan pada Selasa (1/8) kemarin di Mako Polres Bogor dengan dihadiri orang tua Bripda ID dan kuasa hukumnya, Kompolnas, Densus 88, serta Karumkit RS Polri.

Jajang menyampaikan beberapa poin yang diyakini adanya unsur kesengajaan dan perencaan dalam kasus tewasnya Bripda ID. Mulai dari lingkungan yang tidak kondusif dan intimidasi senior yang diketahui dari curhatan Bripda ID dengan kekasihnya.

“Ada beberapa hal yang yang menjadi keyakinan kami bahwa ini karena unsur-unsur kesengajaan dan adanya unsur perencanaan. Pertama, dikuatkan dengan kondisi yang tidak kondusif dari awal tahun di lingkungan korban, adanya intimidasi dari seniornya itu melalui bukti curhatan almarhum Bripda ID kepada pacarnya,” terang Jajang.

Dia juga mengungkap Bripda IM yang meminta Bripda ID untuk datang ke kamar yang menjadi lokasi penembakan. Selain itu, keberadaan senpi juga telah disiapkan.

“Adanya bukti pelaku IM meminta agar korban ID datang ke TKP melalui telepon milik saksi AN dengan nada kasar ‘sini kau’. Adanya bukti pelaku IM sudah mempersiapkan senpi dengan matang dan sadar memasukkan magasin dan pelurunya untuk ditembakkan ke korban ID,” kata Jajang.

Dugaan lainnya yang meyakinkan pihak keluarga adanya unsur kesengajaan dan perencanaan adalah karena Birpda IM mengarahkan senpi ke arah mematikan. Dia juga menyinggung soal Bripda IM berupaya menghilangkan barang bukti dan kabur setelah Bripda ID tewas tertembak.

“Ketika korban ID datang ke TKP kemudian pelaku menarik senpi dengan mengayunkan ke arah korban ID dan menembakkan ke arah mematikan kepala leher bagian atas,” kata Jajang.

“Setelah pelaku IMS berhasil melumpuhkan korban ID kemudian pelaku IM berusaha menghilangkan alat bukti dengan mencuci pakaian yang telah terkena lumuran darah ID, dan setelah itu pelaku IM mencoba melarikan diri. Kemudian tertangkap oleh rekan-rekannya di flat tersebut,” tambahnya.

Artikel ini telah tayang sebagian di detik.com

banner-square

Pilih Kategori Artikel yang Anda Minati

View Results

Loading ... Loading ...